Rabu, 27 Februari 2013

Sandaran Hati #1

Diposting oleh Unknown di 05.53


Sandaran Hati :: 1
:: semestinya cinta tidak memandang waktu kapan dia akan datang. Seharusnya cinta yang tulus adalah cinta yang bisa menerima semua keadaan. Dan sejatinya cinta itu menemukan sandarannya sendiri, tanpa kita bisa untuk memintanya::
****
Allah, jika aku tak ingat larangan mu untuk tidak berputus asa, mungkin saat ini aku sudah putus asa. Aku yakin setiap ciptaan-Mu memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri. Begitu juga aku. Aku ingin sekali memperbaiki semua kekhilafan yang ku perbuat. Tapi aku belum mencoba.
Jika semua anugrah darimu justru menyakiti orang lain, aku rela Kau butakan pandanganku, Kau tulikan pendengaranku, Kau bisukan ucapanku. Agar pandanganku, pendengaranku, dan ucapanku tak disalah artikan. Tapi jangan mata, pendengaran, dan ucapan dalam hatiku yang Kau tutup.
Aku ingin kembali di jalan-Mu, dekat dengan-Mu dan tak ingin sedikitpun melangkah menjauhi ridhamu.
Aku menutup laptop yang kujadikan media untuk mencurahkan isi hatiku. Karena saat itu adzan maghrib telah berkumandang. Aku harus segera melaksanakan kewajibanku. Aku beranjak untuk berwudhu, seperti biasa aku shalat berjamaah bersama anggota kos yang lain.
“ La, udah belum?? Kami tunggu ya.” Terdengar seruan dari luar pintu kamarku, itu suara sahabatku, Nabila.
“ iya Na, aku udah siap.” Jawabku
Selesai mengerjakan shalat maghrib, kami tadarus sampai menjelang isya. Itu rutinitas yang biasa kami lakukan.
Oiya, aku lupa memperkenalkan diri. Aku, Nailaturrahma Aliya. Teman-teman memanggilku Naila. Aku mahasiswi semester akhir di sebuah universitas islam. Teman-teman mengangap aku sebagai wanita yang ceria, tanpa masalah. Itu keahlianku untuk menutupi semua problem yang ku rasakan.
Malam ini aku Cuma berkutat sama tugas-tugas akhir yang masih belum selesai. Aku Cuma pengen cepet selesai, terus dapet kerja. Bahagiain keluarga. Banyak penyesalan yang ada di hati dan pikiran aku.
Drrttt..drrtt..drrttt
Aku segera mengambil ponsel yang ada di atas tempat tidur dan langsung membaca sms yg masuk.
From: abangKuu
Bsok aq jmput jam 9 di kos.
Aku Cuma bisa menghela nafas. Langsung ku ketik sms balasannya.
To: abangKuu
Ok.
Lalu ku pencet tombol send. Aku berbaring di tempat tidur, rencana melanjutkan menyusun laporan hasil penelitian aku abaikan.
“ La, kok kamu tidur?? Katanya mau nyelesein laporan,” Nabila menggoyang tubuhku.
Aku menggeliat, “ nanti aja deh, ilang ide aku,Na” jawabku.
“kamu kenapa lagi? Ada masalah?” Nabila ikut berbaring di sampingku.
“besok Denny mau jemput, padahal aku males.” Yaa, Denny adalah nama pacarku. Kami sudah 3 tahun pacaran.
“kalo males, bilang aja sama dia klo  kamu tuh lagi nyusun laporan.”
“kamu  tau sendiri dia gimana, Na. Sebenernya aku capek kaya gini terus. Aku pengen putus.”
“kamu tau yang terbaik buat diri kamu, La. Sekarang kamu yg harus ngambil keputusan. Inget, jangan macem-macem. Karna masih banyak orang yang butuhin kamu, yg sayang sama kamu, yg bisa nerima kamu apa adannya.”
“makasih yah, Na. Kamu selalu ingetin aku.” Ku peluk tubuh sahabatku itu.
“iya sama-sama. Ya udah, kamu istirahat ya, nanti aku bangunin klo waktunya tahajjud.” Nabila beranjak meninggalkan kamar ku.
*****
Pagi ini aku sudah siap untuk berangkat ke kamus bareng Denny. Sambil menunggu dia datang, aku kembali menunangkan isi hatiku.
Rabbi, jika memang  dia tercipta untuk ku, mengapa rasanya sungguh menyakitkan. Beri aku kesempatan untuk memperbaiki diri. Mohon petunjuk mu wahai zat yg maha memberi petunjuk. Aku tak ingin terus menerus berada di kubangan kenistaan ini.
Drrtt...drrtt..drrttt...
baru sedikit yang kutulis, getaran dari ponsel ku membuat aku terpaksa menghentikan aktivitas curhatku.
From: abangKuu
Udh di dpan nih..cpetan.
Aku bergegas keluar dari kos, karna aku gak mau Denny marah kalo nunggu terlalu lama.
“kok baru keluar sih??? Udah dibilang kan, sebelum aku nyampe, kamu tuh harusnya udah nunggu di luar” omel Denny saat aku membuka pintu kos.
“maaf, tadi sambil ngerjain laporan” jawabku, tertunduk.
“ya udah, ayo naik.”
Aku langsung naik ke atas motornya. Gak perlu waktu yang lama buat sampe ke kampus, karena jarak kos dan kampus aku bisa ditempuh dalam waktu 10 menit. Kami langsung menuju gedung rektorat, karena dia ada masalah soal pembayaran SPP.
“kamu tunggu disini, aku mau ke toilet dulu” ujarnya dan memberikan tas kepadaku.
 Aku duduk di kursi yang disediakan, sambil memainkan ponselku. Lalu datang seorang cowok dan duduk di sampingku. Dia seniorku waktu SMA. Kami mengobrol tentang kuliah. Beberapa saat kemudian, Denny datang dan langsung menghampiriku. Wajahnya kusut melihat aku ngobrol sama seorang cowok.
“ayo keluar,” ajaknya sambil menarik tanganku.
“iya, ga jadi ngurus nya?” aku berdiri karena tanganku ditarik.
“ga. Cepet aku mau ngomong”
Perasaan ku udah mulai cemas. Aku berpikir, Denny pasti marah liat aku duduk sama cowok tadi. Setelah sampai diparkiran, kekhawatiranku terbukti.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Coretan Cilla R S Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei